Blog Archives

Mozart Music Effect and Research

Wolfgang Amadeus Mozart

Biography

Wolfgang Amadeus Mozart Austrian composer born in Salzburg, January 27, 1756, died in Vienna on 05 December 1791.

Wolfgang Amadeus Mozart is one of the most emblematic composers of classical music. Equipped with exceptional musical gifts, he composed at the age of 6 years. His father, renowned musician, he made a tour of European capitals: the astonishing prodigy, the tour lasts nine years! Employed as organist by Count Colloredo of Salzburg, Mozart feels trapped in a framework set by the commands and eventually resigned.

Based in Vienna with his wife, Constanze Weber, the composer is experiencing good times, ranging from concerts and compositions in the audience cheered. Affected by the death of his father in 1787, he composed the dark opera ‘Don Giovanni’ is not understood by the Viennese public. The last years of his life are those of his finest compositions, including “Cosi fan tutte ‘(1790) and’ The Magic Flute ‘(1791) but his wife’s health is weakening and the couple is in debt. Mozart, whose genius will never be truly recognized in his lifetime, died in the quasi-indifference to 35 years, leaving a ‘Requiem’ incomplete, that some see as a real musical testament.


Researchers Israelis seem to have made an odd discovery … To listen to Mozart every day to promote their premature baby grow!

For their experiment, the researchers listen for thirty minutes of Mozart’s compositions in a group of twenty preterm infants. The next day, they measured the energy expenditure of these babies, no music this time. By listening to Mozart and premature spend 10% less energy, which would help them grow and develop.

The researchers also explain that Mozart’s music seems more beneficial than other composers, because repeating the main melody is more marked. Listening to him, would also have premature heart beat and breathing slower.

On their tiny heads, newborns have a stereo headset and their small hands move to the rhythm of the music. A hospital in Kosice-Saca, in eastern Slovakia, babies listen to Mozart in the early hours of life.

The goal is not to produce a generation of brilliant musicians, but to stimulate mental and physical functions of infants with the benefits of music therapy.

“Childbirth is a very difficult process and for each baby represents an enormous stress,” said AFP Mrs. Slavka Viragova, chief physician of the maternity hospital in Kosice-Saca, who introduced the draft .

“In the belly of the mother, the child listens to the heartbeat of his mother, who represents for him a source of protection and positive emotions. For the baby remembers her mother in the period immediately following childbirth when it is not with her, we make him listen to music, “she said.

In a room with walls and windows decorated with drawings of animals from fairy tales, a dozen infants in jersey are placed in small beds, one beside the other in two rows. They listen to music and sleep quietly.

From time to time they open their eyes, move, yawn and grimace. Next door is another room with incubators for infants born prematurely or with health problems. They also listen to music.

“We’ve noticed that a well-selected music therapy helps to improve congestion of bodies in infants born prematurely thus stabilizing their breathing. In general, music therapy helps a baby to increase weight, get rid of stress and to cope with the pain, “says Viragova.

Mother of two son of 15 and 12 years, Slavka Viragova has applied this method to his own children. It made them listen to Mozart’s compositions. “It was noted that Mozart’s music has a very good effect on the development of IQ,” says she. At the hospital, infants listen five or six times a day a piece of ten minutes of a classic work of Mozart, a composition for piano by Richard Clayderman, a mix of jungle sounds or of relaxing music.

“The music is very gentle and quiet intensity is between 30 and 50 decibels that can compare to the sound of a normal walking or opening a door,” said the chief doctor. Most often, the music is played throughout the piece and also reduces stress nurses often overwhelmed with 20 to 30 babies are permanently present in the maternity ward. Helmets are used to create the baby a more quiet atmosphere and relaxing.

Some babies throughout the day with their mothers when they feel strong enough after childbirth. These rooms are equipped with small stereos. It is therefore possible to make their own CDs and cassettes.

This project is unique in Slovakia and Central Europe, started two years ago and was very well received by the women delivered. “It is certainly a very good idea and the influence on the baby is very positive,” said Livia Oliarova, 30, whose second son, Adrian, is born in the maternity Kosice-Saca. “We’ll probably continue to listen to music even at home,” she said.

The hospital is now a little victim of his fame. And some women are willing to travel hundreds of miles to give birth in this maternity hospital, just east of Slovakia.

Top Articles :

Suara Ibu Bisa Optimalkan Otak Janin

inmagine.com

MENSTIMULASI buah hati tak hanya dilakukan saat ia telah lahir, namun dari dalam kandungan pun Moms dapat menstimulasi si kecil dengan bercerita sambil mengelus perut.

Meski lewat bercerita, sebenarnya Moms sudah menstimulasi tumbuh kembang otak si kecil sejak dalam kandungan, lho!

Betul, stimulasi suara yang terbaik adalah suara Moms sendiri. Stimulasi suara tersebut bermanfaat merangsang otak janin maupun bayi baru lahir untuk melakukan gerakan motorik.

Nah, untuk mengetahui kapan waktu yang tepat menstimulasi buah hati, Staf Medis Divisi Neuropediatri Departemen Neurologi, FKUI?RSCM, dr Yetti Ramli, SpS dan Psikolog Veronika Soepomo, M.Si, Psi memberikan pemaparannya.

Hamil 18 minggu, stimulasikan otak janin

Menurut psikolog perkembangan Harold I Kaplan, Benjamin J Sadock, dan Jack A Grebb, menstimulasi otak bayi bisa dilakukan sejak usia 18-20 minggu kehamilan. Bahkan, menurut aliran homunculus -muncul pada abad pertengahan- bayi memiliki perkembangan psikologis dan biologis sejak terjadi konsepsi (proses pertemuan sel sperma dan sel telur). Karena itu, bayi yang belum lahir sekalipun mulai bereaksi terhadap rangsangan dari luar.

Sebagai contoh, janin pada trimester awal memiliki tingkah laku spontan yang berulang ?biasa disebut habituasi-  misalnya menghisap ibu jari. Atau hal lainnya, dia bisa menyesuaikan diri dengan suara luar dengan respon berupa kontraksi otot, pergerakan dan perubahan denyut jantung.

Sementara berdasarkan teori psikogenesis, otak bayi melesat pada usia trimester kedua. Alhasil, bayi bisa mengingat situasi yang dialami oleh Moms. Misalnya saja, ibu kandung melakukan hal yang kurang baik saat hamil seperti berkata kasar. Nah, meski kelak si bayi tidak dirawat oleh ibu kandungnya ?karena sang ibu meninggal- dia tetap bisa berkata kasar karena mengingat apa yang dilakukan ibunya selama mengandungnya.

Suara ibu percepat denyut jantung janin

Karena lesatan sel syaraf janin yang dahsyat, maka Moms jangan tunda lagi melakukan stimulasi atau rangsangan. Upayakan agar stimulasi yang Moms berikan membawa energi positif, jangan berkomentar hal kurang baik, hindari cepat cemas karena kelak akan memengaruhi si bayi setelah lahir.

Toh secara alamiah, saat bayi mendengar suara ibunya, denyut jantungnya bergerak aktif. Tapi, begitu mendengar suara orang lain, ritme jantungnya melambat. Saat ritmenya menjadi aktif, bayi pun menyimpan kata-kata Moms dalam memorinya. Inilah yang disebut stimulasi kognitif.

Pada saat yang sama, emosional janin pun sudah berkembang. Sehingga, tidak heran saat bayi diputarkan lagu ?musik klasik misalnya? maka perasaanya akan tersentuh. Ini yang disebut stimulasi afektif.

Begitu pula saat mengelus perut, terjadi sentuhan janin lewat kulit Moms, itulah bentuk stimulasi fisik (motorik).(Mom& Kiddie//nsa)

Cara Bermain dengan Janin

inmagine.com

Bermain bersama anak tidak harus menunggu sampai dia lahir. Sejak dia masih di dalam rahim pun, sudah bisa! Anda bahkan mungkin akan terkaget-kaget melihat responsnya.

Hasil riset Dr. David B. Chamberlain, spesialis kandungan dari Boston University, Amerika Serikat, menyebutkan, banyak anak yang sudah mulai belajar sejak di dalam kandungan, menunjukkan kemampuan kecerdasan ganda (multiple intelligences) pada usia sekolah. Sementara pakar janin Dr. William Liley dariUniversity of Auckland, Selandia Baru, membuktikan, anak-anak yang sejak janin sering diperdengarkan musik orkestra, setelah lahir cenderung menyukai musik seperti yang biasa didengarnya di dalam kandungan. Janin pun, menurut Dr. Hepper PG dariThe Queen’s University of Bellfast, Irlandia, terbukti mampu menguap sebagai reaksi usapan pada perut ibu yang terus-menerus. “Apa pun rangsangan dan cara bermain yang dilakukan ibu terhadap janinnya, pasti akan bermanfaat!” tegas Dr. Hepper.

*Rangsang suara. Menurut hasil riset Dr. Chapman JS dari New York University, Amerika Serikat, janin mulai bisa mendengar di usia 26 minggu, atau trimester ke-3.  Cairan ketuban adalah sarana penghantar gelombang suara yang baik bagi janin, sehingga rangsangan suara dari sekeliling maupun dari luar rahim, dapat didengarnya. Tetapi riset tersebut juga membuktikan, jenis musik yang membuat ibu relaks, belum tentu memiliki efek yang sama bagi janin. Suara yang menenangkan janin adalah yang berirama teratur, atau kira-kira seperti suara detak jantung ibu yang biasa didengarnya.
Ajak bermain dengan:

  • Memutarkan aneka jenis musik terutama yang memiliki rentang nada cukup lebar, mulai nada rendah hingga tinggi.
  • Mengajak janin berbicara dengan berbagai intonasi.
  • Memainkan alat musik, misalnya piano atau gitar.

*Sentuhan dan rabaan. Janin umur 16 minggu akan bereaksi terhadap sentuhan, rabaan atau tekanan yang mengenai perut ibunya. Reaksi yang paling sering ia tunjukkan, menurut riset Dr. J Atkinson dan Dr. O Braddick dari Universitas London, Inggris, adalah dengan gerakan mengisap jempolnya.
Ajak bermain dengan:

  • Mengusap-usap bagian perut yang menonjol akibat tekanan tubuh janin.
  • Mengetuk-ngetuk perut dengan hitungan dan tunggu sampai janin membalas ketukan Anda dengan gerakan yang dilakukannya. Misalnya, dengan menendang, menunjukkan kaki atau tangannya ke permukaan perut.
  • Menekan bagian perut yang menonjol karena tekanan kaki atau tangan janin. Biarkan janin membalas dengan menunjukkan tonjolan di bagian lain perut Anda.

*Rangsang cahaya. Kelopak mata janin 26 minggu biasanya belum terbuka. Namun demikian, hasil riset Dr. Jason C Birnholz dari New York Academy of Sciences, Amerika Serikat, membuktikan, janin sudah menunjukkan reaksi terhadap cahaya ketika perut ibunya disinari. Reaksi janin terlihat dari peningkatan denyut jantungnya. Terkadang ia bahkan mampu menggerakkan tangannya ke arah mata  – seperti menutupi mata – merasa silau.
Ajak bermain dengan:

  • Mengajak janin bicara saat berada di tempat gelap, lalu berpindah ke tempat terang.
  • Mengarahkan senter ke berbagai bagian perut Anda.
  • Nyala-matikan senter sambil diarahkan ke perut, berulang-ulang.

Genetik, Nutrisi dan Lingkungan mempengaruhi Perkembangan Otak Janin

inmagine.com

Jakarta – Siapa tidak ingin memiliki anak cerdas. Konon, kecerdasan anak dapat dikembangkan sejak dalam kandungan. Untuk mendukung perkembangan otak janin, tidak cukup hanya diberi nutrisi saja. Mengelus-elus perut ibu hamil juga bisa memicu perkembangan otak janin. “Stimulasi ini seperti dengan mengusap-usap perut ibu hamil dan mengajak bicara janin. Dengan sering melakukan stimulasi seperti itu, maka jaringan sinaptogenesis atau hubungan antar syaraf semakin banyak,” kata dokter spesialis anak Dr Attila Dewanti Sp.A. Hal itu disampaikan dia dalam diskusi bertajuk “Mengembangkan Kecerdasan Anak Sejak dalam Kandungan” di Brawijaya Women and Children Hospital, Jl Taman Brawijaya, Jakarta, Sabtu (22/9/2007).

Attila mengatakan, mengusap perut dan mengajak bicara janin juga bisa meningkatkan hubungan bapak-ibu dengan anaknya. Selain itu juga bisa mematangkan emosi anak, sehingga ketika dewasa tidak mudah depresi. Menurut dia, faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan otak ada 3 yaitu, genetik, nutrisi dan lingkungan. Nutrisi yang diperlukan untuk perkembangan otak janin antara lain protein, karbohidrat, vitamin, mineral, serta AA dan DHA untuk perkembangan otak dan retina mata. Untuk faktor genetik, orangtua yang cerdas, kemungkinan besar akan memiliki anak yang cerdas pula. Sebab dari faktor genetik ini, sekitar 50-60 persen yang diturunkan. Sedangkan faktor lingkungan salah satunya adalah mengelus perut dan mengajak bicara janin. (nvt/ken)

Sel Otak Janin akan Rusak Jika Kurang Stimulasi

inmagine.com

Meski berada di dalam kandungan, bukan berarti bayi tidak bisa merasa respons dari luar. Justru respons yang merupakan bagian dari stimulasi bisa meningkatkan kecerdasan anak. Psikolog anak dan keluarga Rusyika Thamrin Psi, CBA, CPHR menjelaskan, pada usia 3 minggu kehamilan otak bayi mulai dibentuk. Lalu di usia 20 minggu bayi telah memproduksi seluruh sel otak yang dibutuhkan selama hidupnya. “Pada usia 7 bulan, bayi mulai kehilangan sel otak yang tidak distimulasi. Pada usia 8 bulan sekitar 40-75 persen sel otak bayi akan rusak akibat kurangnya stimulasi,” jelas perempuan yang akrab disapa Tika ini. Hal itu disampaikan dia dalam diskusi bertajuk “Mengembangkan Kecerdasan Anak Sejak dalam Kandungan” di Brawijaya Women and Children Hospital, Jl Taman Brawijaya, Jakarta, Sabtu (22/9/2007). Ada berbagai macam cara untuk stimulasi otak bayi. Pada usia kehamilan 20 minggu, mulailah memperdengarkan berbagai jenis musik dan bahasa asing kepada bayi. “Mozart sangat disarankan karena iramanya yang rileks dan tenang,” imbuh perempuan berkerudung ini. Pada usia kehamilan 22 minggu, stimulasi perabaan sudah diperlukan. Caranya adalah dengan memijat bayi melalui pusar dan perut ibu. “Saat bayi menendang responslah dengan menekan perut dengan lembut,” lanjut Tika. Di usia kehamilan 26 minggu, stimulasi penglihatan harus sudah dilakukan. Caranya adalah dengan mengarahkan senter ke arah perut dengan menyalakan dan mematikannya sebanyak 3-4 kali. “Stimulasi prenatal itu bisa meningkatkan kemampuan visual, auditori, dan motorik bayi,” imbuh Tika. Ditambahkan dia, bayi akan merasa tenang jika didengarkan musik yang biasa didengar saat masih di kandungan. Bayi juga akan menunjukkan kapasitas belajar yang tinggi, memiliki IQ yang lebih tinggi dan lebih kreatif, serta bayi lebih percaya diri. “Nantinya bayi ini akan menjadi bayi yang dinamis, rileks, dan penuh inisiatif. Dia juga akan mudah tertawa dan menyesuaikan diri secara sosial, serta memiliki koordinasi fisik yang baik,” tutur Tika. (nvt/nrl)

Rahasia Merangsang Otak si Kecil

inmagine.com

Lingkungan tempat di mana bayi dibesarkan sangat mempengaruhi perkembangan otaknya. Pada tahun pertama dalam kehidupan bayi, sistem otak mulai terbentuk dengan cepat. Aktivitas otak sudah mulai membentuk hubungan elektrik sangat kecil yang disebut sinapses. Sejumlah rangsangan yang diterima bayi secara langsung mempengaruhi pembentukan sinapses ini.

Rangsangan yang senantiasa berulang akan menguatkan hubungan-hubungan tersebut dan membuatnya menjadi permanen, sementara rangsangan lain yang tidak banyak berulang lama-lama akan hilang. Dengan demikian tahun pertama itu merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan otak bayi.

Periode ini (perkembangan otak dan pembentukan jaringan kerja otak) merupakan periode intensif yang hanya terjadi sekali dalam seluruh kehidupan seseorang. Sebagai orangtua, tentu Anda tak ingin melewatkan kesempatan emas yang sangat singkat ini, bukan? Nah supaya perkembangan otak anak Anda menjadi optimal, berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan ;

  1. Cinta. Cinta dan perhatian merupakan kebutuhan riil pertama. Bayi Anda tidak pernah mengatur atau memanipulasi Anda. Dia sangat butuh cinta mesra Anda. Cinta Anda yang tidak terbatas memperkuat penghargaan diri dan meningkatkan perkembangan sirkuit otak bayi Anda.

  2. Bicaralah pada bayi Anda sesering, selembut mungkin dengan kasanah kata sebanyak mungkin, serta berbagai ekspresi. Suara Anda adalah suara favorit bayi Anda, sebab dia sudah mulai mendengarnya sejak ada di kandungan.

  3. Jawab permintaan bayi Anda (misalnya mencoba memahami tangisan bayi Anda) tanpa ragu-ragu. Hal ini akan mengajarkan pada bayi Anda untuk berani berkomunikasi dengan orang lain, dan memberi stabilitas emosi dan kepercayaan yang tinggi untuk dia.

  4. Sentuh bayi Anda. Para ahli menemukan bahwa bayi prematur yang dibelai akan tumbuh lebih cepat, sedikit menangis, dan akan segera diperbolehkan pulang dari rumahsakit daripada yang tidak dibelai.

  5. Ekspresi yang positif. Bayi Anda akan hafal dan paham betul suara, ekspresi wajah, dan gerak Anda. Maka buatlah dia kenal ekspresi dan suara yang positif.

  6. Biarkan bayi Anda mengalami lingkungan yang berbeda; ajak jalan-jalan, tunjukkan hal-hal yang menarik di sekitar lingkungan Anda.

  7. Biarkan Bayi Anda mengenali berbagai tekstur dan temperatur (tentu jangan terlalu dingin, panas, atau keras). Sediakan lingkungan yang aman bagi eksplorasi bayi, karena pengenalan yang dilakukannya memang butuh waktu.

  8. Bacakan buku-buku. Walaupun bayi Anda belum bisa mengikuti atau membaca, namun gambar-gambar dan suara Anda baik buat dia.

  9. Mainkan musik atau biarkan bayi Anda mendengarkan musik seperti musik klasik (Mozart misalnya). Penelitian membuktikan bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan neuron-neuron otak bayi.

  10. Ketika Anda frustrasi karena bayi Anda menjatuhkan susu ke lantai, ingatlah bahwa dia melakukan itu karena sedang mencoba mengenali dunia.
    kompas