Category Archives: Nutrisi Ibu Hamil

Gizi yang diperlukan selama masa kehamilan, nutrisi seimbang tiap trisemester, menu ibu hamil.

Makan untuk Berdua Saat Hamil? Salah Besar

Pengaruh Berat Badan Ibu pada Janin

 

inmagine.com

Berat badan sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil, ternyata berpengaruh terhadap kesehatan dan pertumbuhan janin. Jadi, harus bagaimana dong?

Kesehatan dan pertumbuhan janin sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibunya. Salah satu faktor penting kesehatan ibu itu adalah pengaturan berat badan. Akan lebih baik lagi, bila hal ini dilakukan sejak Anda merencanakan kehamilan.

Berapa idealnya?

Khusus wanita Asia dewasa, bila menggunakan indeks massa tubuh (lihat boks “Menghitung Indeks Massa Tubuh”) , maka berat badan normal berada dalam rentang 19-23. Jadi, bila berat badan Anda sebelum hamil termasuk kurang atau berlebih, naikkan atau turunkan dulu.

Asal tahu saja, berat badan calon ibu yang kurang (kurus) atau berlebih (gemuk) akan membuat kehamilannya berisiko (lihat boks “Perhatian!”). Dan, berat badan sebelum hamil juga mempengaruhi jumlah kenaikan berat badan selama hamil. Makanya, konsultasikan lebih dulu hal ini dengan dokter Anda. Dengan begitu, bisa ditentukan kenaikan berat badan selama hamil yang paling pas. Inilah beberapa hal yang bisa dijadikan bahan pertimbangan:

• Bila berat badan sebelum hamil normal, maka kenaikan berat Anda sebaiknya antara 9-12 kg.

• Kalau sebelumnya berlebih, kenaikan berat badan cukup antara 6-9 kg.

• Bila sebelum kehamilan berat badan Anda kurang, kenaikan berat badan sebaiknya antara 12-15 kg.

• Jika mengandung bayi kembar dua atau lebih, kenaikan berat badan selama hamil harus lebih banyak lagi, tergantung jumlah bayi Anda.

Yang pasti, bila kenaikan berat badan Anda selama hamil masih dalam rentang yang ideal, tak usah khawatir. Karena, kenaikan berat badan tersebut bukan hanya disebabkan oleh terjadinya timbunan lemak, melainkan juga akibat proses tumbuh-kembang janin, pertambahan berat rahim, plasenta, volume darah, cairan ketuban, cairan dalam jaringan tubuh Anda, dan membesarnya payudara.

Jeli pilih makanan

Sebenarnya, yang penting adalah pola kenaikan berat badan Anda selama hamil, dan bukan total kenaikan berat badan Anda. Apa artinya?

• Selama trimester pertama , biasanya terjadi kenaikan berat badan minimal, yaitu 1-2 kg. Jadi, walau Anda sering merasa mual dan hilang nafsu makan, berat badan harus tetap naik. Karena, pada trimester ini, otak, pancaindera dan alat kelamin janin sedang dibentuk. Biasanya, rasa mual bisa dihindari dengan menghindari makanan yang berlemak, makanan dingin, atau terlalu asam.

• Menginjak trimester kedua , nafsu makan Anda biasanya sudah pulih. Makanya, mulai saat ini, Anda harus ekstra hati-hati. Idealnya, kenaikan berat badan rata-rata 0,35-0,4 kg per minggu. Yang baik memang kenaikan berat badan Anda terjadi secara perlahan dan kontinyu. Sebagai catatan, kenaikan yang berlebih atau sangat cepat bisa jadi indikasi awal terjadinya keracunan kehamilan atau diabetes.

Juga, sebaiknya Anda tetap berusaha mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan bahan makanan yang bervariasi, sesu ai kebu t u han tubuh saat hamil. Dengan perkiraan kenaikan berat badan selama hamil rata-rata sekitar 12,5 kg, maka tubuh Anda butuh tambahan energi sebesar 70.000-80.000 Kal. Pertambahan kalori ini, terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir masa kehamilan, yaitu ketika pertumbuhan janin berlangsung sangat pesat. Bila 80.000 Kal dibagi 40 minggu (280 hari), maka tambahan kalori yang Anda perlukan adalah antara 285-300 Kalori per hari.

Lalu, mengingat Anda sedang ‘menumbuhkan’ bayi, upayakan agar kalori yang Anda peroleh berasal dari makanan yang bergizi. Hindari mengonsumsi terlalu banyak junkfood atau makanan yang hanya mengandung kalori tinggi, seperti karbohidrat, lemak, dan gula. Selain hanya mengandung sedikit zat gizi, jenis makanan ini bisa membuat berat badan melonjak secara drastis. Jadi, perbanyaklah konsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin dan mineral. Misalnya, daging, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan segar. Jenis makanan tersebut sangat diperlukan janin.

Dewi Handajani

Konsultasi ilmiah: dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG, Bagian Obstetri dan Ginekologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Perhatian!

• Bila berat badan sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil kurang , maka si kecil berisiko lahir dengan berat badan kurang atau berat bayi lahir rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR akan terganggu perkembangan dan kecerdasannya, selain kesehatan fisiknya juga kurang bagus.

• Bila berat badan sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil berlebih , bayi Anda berisiko terhambat pertumbuhannya akibat penyempitan pembuluh darah. Anda juga berisiko mengalami komplikasi, baik selama kehamilan maupun persalinan; seperti perdarahan, tekanan darah tinggi, atau keracunan kehamilan (preeklampsia). Juga, Anda akan sulit menghilangkan kelebihan berat badan setelah melahirkan.

Artikel Terkait :

Cegah Stres pada Bayi Sejak dalam Kandungan

inmagine.com

Bayi lahir dari ibu sering konsumsi makanan tinggi lemak saat hamil rentan terkena stres.

Ungkapan ‘makan untuk dua orang’ selama kehamilan memiliki arti lebih luas daripada sekadar kesehatan fisik. Seorang ibu yang makan menu tinggi lemak selama kehamilan cenderung menjadikan bayinya  lebih agresif atau memiliki kecemasan berlebih.

Sebuah studi yang dilakukan Pusat Penelitian Primata Nasional, di Beaverton, Oregon, menemukan bahwa bayi-bayi kera yang ibunya memiliki pola makan tinggi lemak selama kehamilan lebih rentan terkena stres dan kecemasan dibanding dengan ibu yang makan diet sehat.

Meskipun penelitian ini dilakukan pada kera, ada banyak kesamaan dengan kehamilan pada manusia. Sebab, terdapat kedekatan fisiologi antara manusia dan primata tersebut, ungkap Kevin Grove seperti dikutip LiveScience.

Studi membedakan diet dari kelompok kera yang sedang hamil. Satu kelompok kera betina dengan diet 35 persen lemak, dan lainnya diet rendah lemak sebesar 13 persen. Ketika bayi berumur satu bulan, pemimpin peneliti Elinor Sullivan membuat para bayi dalam kondisi stres, yaitu kehadiran manusia asing di dekat kandang dan mainan baru dalam kandang mereka.

Hasilnya, dari seluruh bayi, 78 persen bayi yang ibunya makan diet tinggi lemak bereaksi dengan cemas atau lebih agresif. Sementara hanya 11 persen di antara bayi kera dengan ibu diet rendah lemak yang memperlihatkan reaksi negatif.

Lebih mengejutkan lagi, para peneliti menyebutkan, kegemukan ibu tidak mempengaruhi bayi melainkan kadar menu diet selama kehamilan. Ibu dengan berat rata-rata tetapi memiliki diet buruk, menurunkan stres dan kecemasan kepada bayi mereka setelah lahir. Gejala kecemasan pada bayi dapat dikurangi jika seorang ibu beralih ke diet yang lebih baik selama kehamilan. • VIVAnews

Artikel Terkait :

 

Ibu Hamil, Jagalah Berat Badan Anda!

inmagine.com

Ibu hamil ternyata tetap harus menjaga berat badan sehingga tidak kena obesitas. Kisaran kenaikan berat badan disarankan dari 5-8 kilogram (kg) saja.

Menurut Institut of Medicine kisaran angka tersebut dapat membantu kelancaran hamil dan proses kelahiran pada ibu hamil yang mengalami obesitas.

Bahkan, studi yang dilakukan institut ini juga mengingatkan agar ibu hamil penderita obesitas tidak boleh menaikkan berat badan. Peneliti membatasi kenaikan berat badan hingga 3 persen dari berat sebelum kehamilan. Artinya kenaikan hanya boleh terjadi sebanyak 2,5 kilogram pada Ibu yang memiliki berat badan sebesar 85 kilogram.

“Kehamilan merupakan saat wanita memiliki keinginan untuk berlaku positif, karena sangat penting bagi kesehatan sang ibu dan janin,” kata Profesor Gizi pada Cornell University Kathleen M Rasmussen seperti dikutip dalam laman New York Times.

Wanita, kata dia,  biasanya berhenti merokok atau minum-minuman beralkohol saat mengandung. “Tiga per empat ibu hamil penderita obesitas mengalami kenaikan berat badan di luar pedoman,” tambah Rasmussen.

Wanita hamil penderita obesitas sebaiknya didorong untuk mengkonsumsi makanan rendah lemak yang menekankan pada konsumsi buah, sayur mayur, gandum, daging tidak berlemak dan produk susu rendah lemak serta hanya mendapat asupan sebanyak 2000 kalori per hari.

Meski kenaikan berat badan itu normal dalam proses kehamilan akibat perubahan dalam hormon sang ibu berbarengan kenaikan berat badan si janin.

Menurut peneliti dari Kaiser Permanente Center for Health Research Kimberly K Vosco, mitos bahwa ibu hamil harus menaikkan berat badan dan makan untuk dua orang sebaiknya dihindari. “Sejujurnya, anda memang harus makan lebih tapi tidak berlebihan,” kata dia.

Pelarangan terhadap berat badan pada kehamilan bukanlah hal yang baru. Sepanjang abad 19 dan 20, wanita selalu diberitahu untuk menaikkan berat badannya tidak kurang dari 10 kilogram untuk mengurangi komplikasi dan bedah cesar.

Saat ini peneliti mulai mempertanyakan apakah ibu penderita obesitas dapat mempengaruhi perkembangan sang janin dan sebaliknya apakah hal obesitas dapat diturunkan kepada sang janin.

Namun, tidak semua orang mengetahui dampak pelarangan kenaikan berat badan. “Ini masih eksperimen,” jelas Rasmussen. Percobaan senilai US$2,2 juta dengan pembiayaan dari pemerintah federal Amerika Serikat.

Terdapat kekhawatiran pada kehamilan pada ibu penderita obesitas. Ibu hamil yang tidak mengalami kenaikan berat badan akan membakar lemak guna energi, memproduksi komponen asam  bernama ketones, yang dapat berbahaya bagi janin. Studi pada wanita hamil penderita diabetes melahirkan bayi dengan kadar ketone yang lebih banyak dalam darahnya dan tingkat IQ yang lebih rendah daripada bayi yang lainnya. VIVAnews

Artikel Terkait :

Efek MSG Pada Ibu Hamil

inmagine.com

Jakarta, Saat hamil perempuan harus memperhatikan apa saja yang dikonsumsinya karena ditakutkan bisa berpengaruh terhadap perkembangan janin. Salah satu yang harus diperhatikan adalah bahan tambahan dalam makanan.

Bahan penyedap rasa atau biasa dikenal dengan MSG (monosodium glutamat) adalah suatu bahan yang dimasukkan dalam makanan untuk memberikan tambahan rasa. MSG yang biasa diguanakan adalah garam natrium yang berguna meningkatkan rasa tanpa memberikan kontribusi tersendiri.

Efek dari MSG ini memang telah menjadi subyek untuk beberapa penelitian. Namun, sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan kerugian atau risiko pada penelitian terhadap manusia. Penelitian hanya sebatas hewan percobaan tikus yang menunjukkan MSG dalam jumlah besar bisa menembus plasenta dan menyebabkan kerusakan perkembangan otak.

Lalu bolehkan ibu hamil mengonsumsi MSG?

Seperti dikutip dari Babycenter, Senin (21/12/2009) penelitian menunjukkan MSG dalam jumlah kecil tidak bisa menembus plasenta, sehingga tidak mempengaruhi perkembangan anak yang dikandungnya. Karenanya ibu hamil boleh-boleh saja mengonsumsi MSG dalam makanan asalkan kadarnya tidak berlebihan.

Salah satu kandungan yang harus diperhatikan dalam MSG adalah kadar natriumnya. Meskipun natrium yang terkandung lebih rendah dari natrium yang terdapat pada garam, tapi tetap saja bisa membuat seseorang dehidrasi. Ini disebabkan oleh sifat natrium yang dapat menarik kandungan air dalam tubuh.

Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) telah melakukan pengujian terhadap MSG selama bertahun-tahun hingga akhirnya dikategorikan sebagai bahan yang aman.

Namun, FDA tetap memberikan peringatan bagi siapapun agar memperhatikan kandungan MSG dari tiap makanan yang dikonsumsi tanpa memperhatikan apakah orang tersebut hamil atau tidak.

Karena pada beberapa orang yang sangat sensitif terhadap bahan penyedap bisa memicu timbulnya sakit kepala, mual, muntah, pusing hingga gangguan tidur. Jika seseorang sudah mengetahui bahwa dirinya sangat sensitif terhadap MSG sebelum hamil, sebaiknya menghindari bahan tersebut selama kehamilan.

Meskipun tidak ada bukti pada manusia bahwa MSG berbahaya bagi perkembangan janin, tapi sebaiknya ibu hamil berlaku bijak dalam mengonsumsinya.

Karena MSG dalam porsi besar bisa saja menimbulkan bahaya bagi janin yang dikandung atau ibu hamil tersebut, terutama jika si ibu orangnya sangat sensitif.

Artikel Terkait :

Telur Ayam Kampung Baik untuk Ibu Hamil

inmagine.com

Konsumsilah telur ayam kampung, alih-alih ayam ras. Para peneliti dari Pennsylvania State University mengatakan, ayam kampung menghasilkan telur dengan nutrisi esensial yang lebih tinggi, bila dibandingkan dengan ayam ras. Kandungan vitamin E-nya dua kali lipat lebih banyak, dan lemak omega-3-nya 2,5 kali lebih unggul. Semua itu penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh, fungsi penglihatan, fungsi otak, hingga kesehatan jantung kita.

Limpahan gizi telur ayam kampung ini disebabkan oleh kondisi ayam yang menghasilkan telur tersebut. Tidak seperti ayam negeri yang diternakkan di dalam kandang, ayam kampung diternakkan dengan membiarkannya berkeliaran di udara terbuka. Oleh karenanya, ayam kampung mendapat bahan makanan alami, seperti biji-bijian, tanaman hijau, serangga, dan cacing. Berada di ruang terbuka juga memungkinkan ayam kampung untuk mendapatkan udara bersih dan cukup sinar matahari.

Selain vitamin E dan asam lemak omega-3 yang lebih banyak, telur ayam kampung juga memiliki kolesterol 1/3 lebih sedikit, lemak jenuh 1/4 lebih sedikit, vitamin A yang 2/3 lebih banyak, dan beta karoten tujuh kali lebih banyak. Kandungan beta karoten yang lebih banyak inilah yang menyebabkan kuning telurnya terlihat lebih gelap. Kemudian, vitamin D-nya juga tiga sampai enam kali lebih banyak.

Karena vitamin E dan D, omega-3, serta setengah dari protein pada telur ini didapatkan dari kuning telurnya, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi bagian lezat dari telur ini. Kuning telur juga mengandung lecithin, yang bersama omega-3 akan berfungsi menyeimbangkan kadar kolesterol dan lemak jenuhnya. Tentu, selama Anda tidak berlebihan mengonsumsinya, Anda akan mendapatkan manfaat kesehatannya dengan maksimal.-Kompas-

Artikel Terkait :

Artikel Terbaru :