Jika Harus Minum Susu Formula

inmagine.com

ASI jelas asupan terbaik bagi si kecil. Namun, adakalanya kondisi ibu tidak memungkinkannya memberikan ASI kepada sang buah hati. Pada kondisi seperti itulah, dengan amat terpaksa orangtua harus rela memberikan susu formula kepada bayinya.

Apa yang mesti dilakukan ketika bayi harus berpindah dari ASI ke susu susu formula? Yang pertama harus diketahui adalah semua susu formula dengan bahan susu sapi memiliki kandungan yang hampir sama. Dr. Christina K. Nugrahani, M.Kes., Sp.A., yang praktik di RS FMC (Family Medical Center) Bogor mengatakan, “Karena semuanya mengacu pada standar kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang sesuai dengan RDA (Recommended Dietary Association).” Simak saja keterangan tentang kandungan nutrisi yang tercantum dalam setiap kemasan susu. Jadi, tak perlu terkecoh dengan beragam promosi tentang adanya suplemen tertentu, sebab rata-rata semuanya sama saja.

Hal lain yang patut dipertimbangkan ketika memilih susu formula adalah harga dan ketersediaan barang, apakah mudah didapat atau tidak. Tentunya lebih baik memilih produk dengan harga yang terjangkau dan mudah didapat. Berikutnya adalah memerhatikan kondisi dan kebutuhan si bayi. Bayi yang alergi terhadap susu sapi tentunya membutuhkan formula khusus. Untuk itu, yuk mengenal beragam susu formula yang beredar di pasaran.

MENGENAL BERAGAM SUSU FORMULA

1. SUSU FORMULA DARI SUSU SAPI
Umumnya susu formula untuk bayi yang beredar di pasaran berasal dari susu sapi. Susu sapi adalah salah satu susu pilihan untuk bayi yang tidak memiliki riwayat alergi dalam keluarga. Alergi akibat susu sapi antara lain berupa diare. Untuk bayi yang telah berusia di atas 6 bulan susu formula yang disarankan adalah yang telah mendapatkan fortifikasi zat besi karena antara usia 4-6 bulan persediaan zat besi pada tubuh bayi mulai berkurang sehingga perlu mendapatkan tambahan asupan dari luar. Soal konstipasi/sembelit yang disinyalir akibat fortifikasi zat besi dapat dikonsultasikan pada dokter dan tidak semua bayi mengalami hal ini.

2. SUSU HIPOALERGENIK
Bayi-bayi yang dalam keluarganya memiliki riwayat alergi umumnya akan mengalami alergi terhadap susu sapi. Karenanya, bayi dengan alergi susu sapi formula biasa sebaiknya diberi susu sapi dengan formula hipoalergenik (hidrolisat), yakni susu sapi yang kandungan proteinnya telah dihidrolisis sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diolah oleh pencernaan bayi.

Pencegahan alergi susu sapi pada bayi dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni:
– Pencegahan premier atau pencegahan yang dilakukan sebelum bayi terpapar pencetus alergi (dalam hal ini susu sapi). Langkah yang paling tepat adalah dengan memberikan ASI eksklusif. Jika ibu oleh karena sebab yang memaksa tak dapat memberikan ASI, berikan susu formulai jenis hipoalergenik.
– Pencegahan sekunder, yaitu bayi yang sudah terpapar protein susu sapi tapi belum mengalami alergi kembali diberi ASI atau ganti mengonsumsi susu hipoalergenik. Di usia batita, anak perlu diperkenalkan dengan susu sapi agar sistem metabolisme tubuhnya mengenal protein susu sapi dan secara perlahan toleran terhadap susu formula biasa.
– Pencegahan tersier, yaitu jika sudah terjadi alergi terhadap susu sapi sehingga bayi harus mengonsumsi susu formula dengan protein susu yang terhidrolisis sempurna sehingga mudah dicerna oleh pencernaan bayi.

3. SUSU SOYA
Susu yang berasal dari sari kedelai ini umumnya diperuntukkan bagi bayi yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi tetapi tidak alergi terhadap protein soya. Fungsinya sama dengan susu sapi yang protein susunya telah terhidrolisis dengan sempurna. Jadi dapat digunakan sebagai pencegahan alergi tersier. Bayi yang alergi susu kedelai harus beralih ke susu formula dengan asam amino yang sudah terhidrolisis (hipoalergenik).

4. SUSU RENDAH LAKTOSA
Susu rendah laktosa adalah susu sapi yang bebas dari kandungan laktosa (low lactose atau free lactose). Sebagai penggantinya, susu formula jenis ini akan menambahkan kandungan gula jagung. Susu ini cocok untuk bayi yang tidak mampu mencerna laktosa (intoleransi laktosa) karena gula darahnya tidak memiliki enzim untuk mengolah laktosa. Intoleransi laktosa biasanya ditandai dengan buang air terus-menerus atau diare.

5. SUSU FORMULA LANJUTAN
Susu formula lanjutan biasanya mencantumkan keterangan “lanjutan” pada bagian muka kemasannya. Susu formula lanjutan ditujukan bagi bayi usia 6 bulan ke atas. Tak ada perbedaan yang terlalu mencolok dalam kandungan nutrisinya. Jumlah kalori yang dihasilkannya juga tidak berbeda jauh. Tak perlu buru-buru mengganti susu formulanya dengan yang lanjutan jika stok di rumah masih ada. Memang, kebutuhan kalori bayi meningkat seiring pertambahan usia. Namun di usia 6 bulan, bayi juga harus mengonsumsi makanan semipadat pertamanya selain susu untuk mencukupi kebutuhan kalorinya.

6. SUSU FORMULA KHUSUS
Susu formula khusus disediakan bagi bayi yang memiliki problem dengan saluran pencernaannya. Ada bayi yang memiliki gangguan penyerapan karbohidrat, lemak, protein atau zat gizi lainnya. Pemberian susu formula khusus ini biasanya atas pengawasan dan petunjuk dokter. Karena kekhususannya, harga susu ini pun sangat mahal. Juga tidak dijual di toko umum atau hanya tersedia di rumah sakit dan apotek.

PANDUAN SAJI SUSU FORMULA

Langkah pertama yang dilakukan untuk menyiapkan susu formula adalah membersihkan dan mensterilisasi peralatan yang akan digunakan. Selanjutnya menyiapkan dan menyajikan susu formula. Berikut tahapan yang dilakukan untuk membersihkan dan mensterilisasi peralatan:

1. Sterilkan peralatan minum bayi. Cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan sterilisasi.
2. Cuci semua peralatan (botol, dot, sikat botol, sikat dot) dengan sabun dan air bersih yang mengalir.
3. Gunakan sikat botol untuk membersihkan bagian dalam botol dan sikat dot untuk membersihkan dot agar sisa susu yang melekat bisa dibersihkan.
4. Bilas botol dan dot dengan air bersih yang mengalir.
5. Bila menggunakan alat sterilisator buatan pabrik, ikuti petunjuk yang tercantum dalam kemasan.
6. Bila mensterilisasi dengan cara direbus:
– Botol harus terendam seluruhnya sehingga tidak ada udara di dalam botol.
– Panci ditutup dan dibiarkan sampai mendidih selama 5–10 menit.
– Biarkan botol dan dot di dalam panci tertutup dan air panas sampai segera akan digunakan.
7. Cuci tangan dengan sabun sebelum mengambil botol dan dot.
8. Bila botol tidak langsung digunakan setelah direbus:
– Keringkan botol dan dot dengan menempatkannya di rak khusus botol pada posisi yang memungkinkan air rebusan menetes.
– Setelah kering, botol disimpan di tempat yang bersih, kering, dan tertutup.
– Dot dan penutupnya terpasang dengan baik.

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan dan menyajikan susu formula. Berikut tahapan yang dapat dilakukan:

1. Bersihkan permukaan meja yang akan digunakan untuk menyiapkan susu formula.
2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan dengan lap bersih.
3. Rebus air minum sampai mendidih selama 10 menit dalam ketel atau panci tertutup.
4. Setelah mendidih, biarkan air tersebut di dalam panci atau ketel tertutup selama 10–15 menit agar suhunya turun menjadi kurang lebih 70? C. Atau gunakan 1 bagian air dingin dicampur dengan 2 bagian air panas.
5. Tuangkan air tersebut sebanyak yang dapat dihabiskan oleh bayi (jangan berlebihan) ke dalam botol susu yang telah disterilkan.
6. Tambahkan bubuk susu sesuai takaran yang dianjurkan pada label dan sesuai kebutuhan bayi.
7. Tutup kembali botol susu dan kocok sampai susu larut dengan baik.
8. Coba teteskan susu pada pergelangan tangan. Bila masih terasa panas, dinginkan segera dengan merendam sebagian badan botol susu di dalam air dingin bersih sampai suhunya sesuai untuk diminum.
9. Sisa susu yang telah dilarutkan dalam botol sebaiknya dibuang setelah 2 jam. Dalam suhu udara biasa di ruangan terbuka, susu formula yang belum diminum dapat bertahan 3 jam. Bila disimpan dalam kulkas dapat bertahan 24 jam. Hangatkan dengan cara merendam dalam air panas sebelum diberikan.

PERHATIKAN!

* Cermati kemasan ketika akan membeli susu formula. Apakah memang diperuntukkan bagi bayi dan usianya? Cermati tanggal kedaluwarsa. Perhatikan cara menyiapkan dan takarannya.
* Selama memberikan susu botol, seperti halnya memberikan ASI, hendaknya ada kontak kulit, mata, dan suara antara ibu dengan bayi. Bersenandunglah atau bercakaplah. Jangan tinggalkan bayi sendirian memegang botol sambil tiduran karena dikhawatirkan dapat tersedak.
* Jangan berikan susu ketika bayi belum lapar. Berikan sesuai porsi yang dibutuhkan dan buatkan sejumlah kebutuhannya.
* Jangan berikan susu formula full cream untuk bayi karena pencernaannya belum mampu menerima kandungan susu full cream dengan baik.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

About Baby Orchestra

Portal Informasi untuk ibu dan anak pada masa kehamilan dan tahap awal perkembangan anak.

Posted on June 13, 2011, in ASI & Menyusui and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 49 Comments.

  1. Anakku menyapih sendiri di usia 9 bulan , padahal sebelumnya dia anti pake dot . Skrg pake sufor merk L. Setelah diperhatikan 3 mingguan timbul kemerahan di pipinya. Apakah itu alergi (eksim) ?
    Aku ganti pake sufor soya merk S. Tapi aku baca disitu aturan pemberian 480 cc per hari, sementara kalo pake susu merk L boleh sampai 800an cc. Anakku biasanya minum susunya 6 kali @120 cc. Jadi kalo dikasih 480 cc pasti ga cukup, dia minta lagi.
    Ohya usia anakku 10 bulan skrg. Jadi gimana ya, minta saran barangkali ada yg bisa membantu.

  2. Jual Susu Kedelai Bubuk Organik Online.

    Pembelian Silahkan Kunjungi Website Kami Yaa. Terimakasih 🙂

  3. pengalaman dua anak saya, tak ada satupun dari mereka yang langsung cocok dengan merk sufor tertentu. semuanya ganti-ganti merk dahulu baru ketemu yang pas dengan selera mereka. alhamdulillah akhirnya cocok dengan merk sufor yang nggak terlalu mahal jadi lumayan bisa hemat dikit ..

  4. Aku mau tanya dong,anakku usia’y genap 10bulan,dri umur 3 bulan dia sudah konsumsi susu Formula dan skr konsumsi susu lanjutan nya,kebetula susu anakku morinaga,semenjak usia 2 bulan smpai skr pupup nya bermasalah,sering bgt keras bahkan dia hrs nangiis saat mengejan,pertnya’n aku ap ada pengaruh dri susunya,dan ap solusinya,klo ada info susu khusus utk anak sprt anak sy,tlg infonya dong. Trims.

  5. Anakku br 2 bln nih, selama ini mnmnya asi aja tp berhubung masa cuti mlhrkan tgl htgan hari aq coba kasih asi pake botol. Tp kok susah banget ya, si adek Ъќ>:/ mau.. Gmn ya supaya dia mau mnm asinya pk botol?

  6. terimakasih pencerahannya. buat persiapan jd ayah siaga.[=

  7. Thxs a lots…jd tambah ngerti soal pemakaian sufor utk baby, cz baby sy 2bln, minum sufor+asi..

  8. sekarang kan lagi gencar2nya tuh tentang susu formula yang lebih baik yang tanpa gula tambahan..emang pengaruhnya apa sih kalau anak balita minum susu yg ada gula tambahannya..?

    • setauku dari dulu anak balita banyak yg minum sufor biasa tapi badannya sehat2 aja. kalo iklan susu tanpa gula tambahan mungkin cuma strategi marketing aja.
      lebih baik kita memang jeli lihat kandungan nutrisi di label sufor. menurutku gak terlalu jauh beda isinya.

  9. aku cuma bisa ngasi asi ke anakku 2 bulan aja..gara2 ada infrksi di payudara n ngasi asi harus dihentikan karna harus minum antibiotik..eh,habis pengobatan,anak ku udah gak mau asi lagi..apa karena rasa sufor itu lebih enak daripada asi ya..?
    padahal pengeenn banget bisa ngasi asi sampai 2th..

    • rasa asi lebih manis drpd sufor. rasa sufor menurutku bkn eneg. mungkin pada waktu berhenti menyusui dan diganti botol, dia jd bingung puting dan ngerasa lebih mudah pake dot, makanya ga mau nyusu lg. pdhl bisa dipompa aja asinya jgn smp keburu kering. sayang bgt. asi gak bs tergantikan.

  10. aku, udah usaha sana sini gak bisa ngasih ASI sampai (minimal) 6 bulan..jadi deh terpaksa mesti campur susu formula, walo masih usaha juga sih.
    Waktu blum dikasih susu formula, anak sy nempeeellll terus seharian, gak mau dilepas, nangis mulu. sedih jg c rasanya, ms mesti kasih susu sapi.
    tapi syukurlah sampai sekarang sehat2 terus. usianya sudah 3 tahun…
    *Bookmark ah…suka banget nih sama artikel2nya*

  11. makasih infonya bagus banget…jadi kl milih susu harus hati hati nie ya

  12. hati hati kalo milih susu ya sekarang lihat dulu kemasannya apa yg terkandung dlm susu tersebut

  13. iya hati hati pilih sufor ya …ada ga sie sufor yang ga bikin anak jadi kegendutan gitu ?

  14. anak saya sie setelah lepas ASI aku kasih susu formula yang ga pake gula tambhan aja soalnya rasanya ga begitu eneg

  15. baru tau ada susu formula khusus..
    bedanya apa yah sama susu formula biasa?

    • Susu formula khusus disediakan bagi bayi yang memiliki problem dengan saluran pencernaannya. Ada bayi yang memiliki gangguan penyerapan karbohidrat, lemak, protein atau zat gizi lainnya. Pemberian susu formula khusus ini biasanya atas pengawasan dan petunjuk dokter.

  16. Alergi akibat susu sapi antara lain berupa diare. >> wah.. bisa jadi diare yah?
    untungnya anakku gak diare pas awal2 itu…. temen2ku dah nakut2in aja.. katanya ati2 kalo gak cocok sama pencernaan anak, bisa jadi diare.. tapi alhamdulilah gak kenapa2.. 🙂 mungkin cocok kali yah.. 🙂

  17. aku sempet ga percaya lo bisa nyusuin anakku sampe 2 tahun….selain irit botol dan ga perlu beli sufor hehehe anakku jadi lebi kuat dlm arti daya tahan tubuhnya kuat dan ga gampang sakit….tapi klo memang ga memungkinkan kasi asi, memang harus minum sufor asalkan pilih susunya yg benar alias ga usah kemanisan jadi perutnya uda terbiasa ga konsumsi yg manis”……..

  18. betullll….aku aja bangga banget bisa kasi asi sampe 2 tahun…daya tahan tubuhnya lebi kuat apalagi pas masuk sekolah gini…..nah selepasnya dr asi sempet bingung tu kasi susu apa….tapi akhirnya aku pilih susu yg ga usah manis dan yg penting pola makannya yg kita atur harus baik teratur dan bernutrisi

  19. anissa zhafira

    yang penting sih susu yang anak kita minum itu menyehatkan, ga bikin obesitas dan dapat memenuhi segala kebutuhan nutrisi anak ya

  20. wah emang sekarang harus hati2 kalo mau pilih sufor.. bener2 harus banyak tanya dan banyak cari tau soal kandungan2nya.. kadang kan kita gak ngerti apa aja yg ada didalemnya.. kalo ga dipelajarin ya takutnya salah pilih sufor bunda..

  21. hati2 alergi susu sapi.. kalo anak alergi susu sapi ya ganti soya aja..

  22. soal susu untuk anak itu kan cocok2an yah kalau menurut aku..yang mahal belum tentu cocok untuk anak dan yang murah itu belum tentu ga cocok untuk anak.. ada anak temen ku yg minum salah satu dgn hrg yang cukup lumayan mahal tp ternyata ga cocok dan salah satu akibatnya susah buang air besar..kalau menurut aku untuk susu formula itu sih yg pntg anaknya cocok dan ga bikin obesitas krn kadar gula yang berlebih

  23. bagiku semua susu sih sama aja yah, mau mahal mau murah, ada tambahan dha, daa, bla2 kayaknya bisa2nya produsen aja deh, intinya kan buat kalsium anak. Yg penting jangan gara2 susunya mengandung bayak gula tambahan yg bisa bikin anak jd obesitas.

  24. thx infonya….
    asi is the best, anakku asi sampe umur 2 thn, setelah 2 thn sempat gonta ganti susu karna rasa susunya manis bgt, jd anakku minumnya cuma dikit, eneg kali yah.

    • betul kata sheila, susu yang terlalu manis bisa bikin obesitas

      • Oww…gitu yah.
        Tapi kalau minum jus buah dicampur susu sama ajah gak?
        Biar dapat manisnya dari buahnya….kan katanya manis lebih baik yang alami (buahnya sendiri nutrisinya ilang gak, kalau dicampur2 gitu?)

      • menurut dokter anakku, bayi mulai 6 bln sudah bisa minum buah tapi dicampur dengan air supaya tidak terlalu asam krn bisa mengganggu pencernaan. kalau mau pakai buah jangan yang kadar gulanya tinggi seperti nangka, karena makanan yang manis merusak nafsu makan anak (anak nantinya cuma pengen yg manis2 doang gak mau yg lain). jus buah dicampur susu gpp asal anaknya mau.

      • oww gitu yah?
        anakku sih udah balita. cuma ya gitu, kadang2 lebih milih yang manis.
        sempt baca2 d majalah katanya coba ganti gula sama gula alami dari buah….tapi nanti kucoba deh..makasih yah
        (bisa rajin2 mampir kesini nih….hehehe)

      • o kalo udah balita pola makan memang udah terbentuk. kalo untuk bayi 6-12 bulan sebaiknya gak pakai gula dan garam karena akan membentuk pola makan anak di kemudian hari (supaya makannya gak pilih2). buah pun dipilih yg kadar gulanya gak terlalu tinggi.

  25. Nice info.
    tapi memang sih sebaiknya bayi diberikan asi saja..tapi kalau terpaksa yah mau gak mau deh
    kalau pakai susu formula juga mesti rajin cek labelnya yah. jangan sampai protein dan karbohidratnya berlebih..jangan2 malah jadi kegemukan deh

Leave a reply to Slamet Cancel reply