Mengapa Bayi Terlilit Tali Pusat ?
Anda pasti pernah mendengar bahwa tali pusat yang melilit janin bisa memicu kematian. Tetapi ternyata banyak dokter yang mengatakan bahwa lilitan tali pusat tidaklah terlalu membahayakan. Lilitan tali pusat menjadi bahaya ketika memasuki proses persalinan dan terjadi kontraksi rahim (mulas) dan kepala janin mulai turun memasuki saluran persalinan.
Lilitan tali pusat menjadi semakin erat dan menyebabkan penekanan atau kompresi pada pembuluh-pembuluh darah tali pusat. Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke bayi akan berkurang, mengakibatkan bayi menjadi sesak atau hipoksia.
Mengapa Bayi Terlilit Tali Pusat ?
- Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kepala janin belum memasuki bagian atas panggul. Pada saat itu ukuran bayi relatif masih kecil dan jumlah air ketuban banyak sehingga memungkinkan bayi terlilit tali pusat. Pada kehamilan kembar dan air ketuban berlebihan atau polihidramnion kemungkinan bayi terlilit tali pusat meningkat.
- Tali pusat yang panjang dapat menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 sampai 60 cm. Namun tiap bayi mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Dikatakan panjang jika melebihi 100 cm dan dikatakan pendek jika panjangnya kurang dari 30 cm.
Apa Penyebab Bayi Meninggal karena Tali Pusat?
- Puntiran tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Biasanya terjadi pada trimester pertama atau kedua. Ini mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tersumbat total. Karena dalam usia kehamilan tersebut umumnya bayi masih bergerak dengan bebas.
- Lilitan tali pusat pada bayi terlalu erat sampai dua atau tiga lilitan. Hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin mengalami kekurangan oksigen.
Bagaimana Mengatasinya?
- Memberikan oksigen pada ibu dalam posisi miring. Namun, bila persalinan masih akan berlangsung lama dan detak jantung janin semakin lambat (bradikardia), persalinan harus segera diakhiri dengan tindakan operasi caesar.
- Melalui pemeriksaan teratur dengan bantuan USG untuk melihat apakah ada gambaran tali pusat di sekitar leher. Namun, tidak dapat dipastikan sepenuhnya bahwa tali pusat tersebut melilit leher janin atau tidak. Apalagi untuk menilai erat atau tidaknya lilitan. Namun, dengan USG berwarna (collor dopper) atau USG 3 dimensi, Anda dapat lebih memastikan tali pusat tersebut melilit atau tidak di leher janin, serta menilai erat tidaknya lilitan tersebut.
Tanda-Tanda Bayi Terlilit Tali Pusat:
- Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun bagian terendah janin (kepala atau bokong) belum memasuki bagian atas rongga panggul.
- Pada janin letak sungsang atau lintang yang menetap meskipun telah dilakukan usaha untuk memutar janin (Versi luar/knee chest position) perlu dicurigai pula adanya lilitan tali pusat.
- Tanda penurunan detak jantung janin di bawah normal, terutama pada saat kontraksi rahim.
Artikel Terkait :
- Mengatasi Janin Sungsang
- 15 Komplikasi Penyakit Berisiko Tinggi Saat Hamil
- Membedakan Pendarahan saat Hamil
- Kenali Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Artikel Terbaru :
Posted on December 6, 2010, in Problem Kehamilan and tagged bahaya bayi terlilit tali pusat, Bayi Meninggal karena Tali Pusat, Bayi Terlilit Tali Pusat, hipoksia, Mengapa Bayi Terlilit Tali Pusat ?, mengatasi bayi terlilit tali pusat, mengatasi janin terlilit tali pusat, penyebab bayi terlilit tali pusat, Tali pusat yang panjang, tanda-tanda bayi terlilit bayi pusat. Bookmark the permalink. 3 Comments.
thx infonya…amat bermanfaat buatku
kt dokter berat calon bayi dlm kandungan kurang, dan air ketuban ku kadang kurang dr normal, apa sebabnya dan gmn y cr atasinya supaya bs naikin bb my baby dan kadar air ketuban dlm kandungan?
thx
biar bb bayi nambah, makan madu dan telur ayam kampung rebus tiap hari 2butir. bayiku lahir 3,55kg. buat ketuban minum air yg banyak.